Jelang EMU 2020, IKATEK Unhas Bakal Gelar FGD 'Pembangunan Ibu Kota Baru Indonesia'
Nusakini.com--Makassar--Ikatan Alumni Teknik Universitas Hasanuddin (IKATEK Unhas) akan menggelar agenda tahunan Reuni Nasional dan Halal bi Halal, Engineer’s Meet-up (EMU) 2020, pada 27 Mei 2020, mendatang.
Pada perhelatan tahun ini, IKA Teknik menunjuk IKA Teknik Sipil (IKATSI) Unhas sebagai pihak panitia pelaksana.
Beberapa rangkaian acara menjelang hari puncak telah dipersiapkan oleh panitia pelaksana. Salah satunya adalah Focus Group Discussion (FGD) mengangkat tema 'Strategi Rantai Pasok dalam Mendukung Pembangunan Ibu Kota Negara Baru'.
"Kita akan melakukan kegiatan FGD sekaligus Exhibiton 'strategi rantai pasok' ini. Jadi judulnya satu tapi dua kegiatan. Di dalam ruangan kita akan gelar FGD, dan di luar ruangan kita akan gelar Pameran," kata Ketua Panitia EMU 2020, Sri Asri Wulandari, saat ditemui di Menara Bosowa, Makassar, Kamis, 10 Oktober 2019.
FGD tersebut dijadwalkan dihelat pada Senin, 14 Oktober 2019, di Alamanda Ballroom Hotel Aryaduta Makassar.
"Terkait tema yang kami usung, kami melihat bahwa Ibu Kota baru di Kalimantan ini merupakan isu yang lagi hangat diperbincangkan masyarakat. Masih banyak masyarakat yang ingin tahu seperti apa persiapan pemerintah untuk pemindahan ibu kota negara ini," ujar Sri saat menjelaskan alasan Panitia Pelaksana mengusung tema 'Strategi Rantai Pasok dalam Mendukung Pembangunan Ibu Kota Negara Baru'.
Hingga saat ini, jumlah peserta yang telah terdaftar mengikuti FGD ini yakni 250 orang.
"Untuk peserta panitia juga memberikan benefit berupa sertifikat dan tambahan poin SKPK bagi pemegang SK LPJK," ujar Sri.
Sementara itu, Majelis Pakar IKATEK Unhas, Sapri Pamulu, mengapresiasi langkah panitia pelaksana yang berinisiatif menggelar FGD dengan topik pembangunan Ibu Kota baru Indonesia.
"FGD ini sangat menarik karena akan mencoba mengurai bagaimana strategi pasokan dari sumber-sumber daya yang diperlukan dalam program pembangunan ibu kota negara yang baru di Kaltim," ujar Sapri.
"Hal itu diharapkan bisa membuka peluang bagi para pemasok atau penyedia sumber daya di sekitar pesisir baik lokal Kalimantan dan Sulawesi, maupun pemasok nasional dan internasional," sambungnya.
Rantai pasok sumber daya yang dimaksud, kata Sapri, tentu saja meliputi supply dan demand dari SDM, Material, Peralatan, Pembiayaan, dan Teknologi untuk mega proyek yang diperkirakan bernilai sekitar 33 miliar dolar AS atau setara dengan Rp469 triliun.
Dalam kegiatan FGD kali ini, panitia EMU 2020 menggandeng Balai Jasa Konstruksi Wilayah VI Ditjen Bina Konstruksi Kementerian PUPR dan Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin.
Adapun para pembicara yang dihadirkan pada FGD ini yakni dari kalangan Pemerintah, Asossiasi, dan Akademisi.
Berikut nama-nama pembicara FGD 'Strategi Rantai Pasok dalam Mendukung Pembangunan Ibu Kota Negara Baru' IKATEK Unhas:
Sambutan:
1. Nurdin Abdullah (Gubernur Sulsel)
2. Dwia Aries Tina (Rektor Unhas)
3. Haedar Karim (Ketua IKATEK Unhas)
Keynote Speech: Basuki Hadimuljono (Menteri PUPR)
Pembicara Sesi 1:
1. Syarif Burhanuddin (Dirjen Bina Konstruksi Kementerian PUPR)
2. Eko Djoeli (Dirjen Pembiayaan Infrastruktur Kementerian PUPR)
3. Rudy S Prawiradinata (Deputi Bidang Pengembangan Kementerian PPN)
4. Danis H Sumadilaga (Dirjen Cipta Karya Kementerian PUPR)
Pembicara Sesi 2:
1. Abdul Gafur Masud (Bupati Panajam Paser Utara, Kaltim)
2. Erwin Aksa (Wakil Ketua Umum KADIN Indonesia)
3. Andi Rukman (Sekjen GAPENSI)
4. Ruslan Rivai (Ketua LPJKN)
5. Ken Pangestu (Ketua Umum ISSC).(R/Rajendra)